Causa Iman : DIY Mampu Kembangkan Wisata Pasca Bencana

Bank Indonesia KPw Provinsi Bali gelar lokakarya kebanksentralan di Yogyakarta, Jumat, 9/2/2018

YOGYAKARTA – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mampu mengelola wisata yang lahir dari bencana alam menjadi daya tarik wisatawan seperti “lava tour” yang dikembangkan di Gunung Merapi di Sleman.

Dalam hal ini Bank Indonesia (BI) mendorong optimalisasi pengelolaan tempat wisata pasca bencana, “Dibalik bencana ada peluang. sebagai contoh, Jalur lava di Sleman ternyata bisa digunakan sebagai objek wisata,” kata Causa ketika menggelar lokakarya kebanksentralan di Yogyakarta, Jumat, 9/2/2018.

Menurutnya, Yogyakarta pernah mengalami bencana, baik gempa maupun letusan gunung merapi, malahan pernah terjadi bersamaan gempa dan gunung merapi. “Yang terpenting adalah bagaimana sih kita mengelola pasca bencana itu sehingga menjadi peluang ekonomi,” jelasnya.

Hal tersebut yang mendorong BI aktif mengadakan lokakarya seperti yang digar di Yogyakarta untuk bisa melihat secara langsung upaya yang dilakukan Yogyakarta dalam memajukan peluang pariwisata.

“Diharapkan, pengembangan sumber ekonomi baru khususnya dari bencana menjadi berkah itu dapat diterapkan lebih optimal lagi di Bali khususnya kawasan Gunung seperti di Batur Kabupaten Bangli,” harapnya.

Selain itu, diharapkan apa yang diterapkan di Yogyakarta tersebut, bisa diaplikasikan untuk wisata di Gunung Agung, Kabupaten Karangasem setelah pulih dan stabil dari aktivitas erupsi. “Dengan optimalisasi daya tarik wisata, bisa menjadi potensi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.” Jelasnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana

Yogyakarta telah lama mencuri hati para wisatawan. Keindahan alam Kabupaten Gunung kidul, Yogyakarta telah lama mencuri hati para wisatawan. “Yogyakarta dan Bali memiliki karakteristik yang mirip yakni sama-sama menggenjot sektor pariwisata dan pernah mengalami erupsi gunung api,” imbuhnya.

Seperti diketahui, pengembangan wisata gunung api berbasis masyarakat, salah satunya ada di Kawasan Wisata Kaliadem Umbulharjo, Kabupaten Sleman, yang berada di sisi selatan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia itu.

Warga setempat yang tergabung dari lima desa menawarkan paket wisata menyusuri sisa-sisa erupsi Gunung Merapi yang dikelola secara swadaya dengan menggunakan mobil sejenis jeep yang mudah ditemukan di daerah tersebut.

“Paket wisata Merapi ditawarkan dengan harga mulai Rp300 ribu untuk satu mobil jeep berpenumpang maksimal empat hingga lima orang termasuk sopir menyusuri lokasi pendek sekitar 1,5 jam,” ungkap Robertus Septiadi alias Asep selaku sopir sekaligus pemandu wisata.

Dijelaskan Asep, beberapa lokasi wisata diantaranya, yang pertama mengunjungi Museum Mini Sisa Hartaku, Batu Alien dan Bunker Kaliadem yang menjadi saksi sejarah letusan Gunung Merapi tahun 2006 dan 2010.

Kedua mengunjungi Museum mini itu merupakan bekas rumah penduduk yang menampilkan barang-barang milik warga yang meleleh dan hancur setelah diterjang awan panas

Ketiga mengunjungi Batu Alien yang merupakan lokasi ditemukannya batu hasil lontaran erupsi dengan bentuk menyerupai wajah manusia. Dan yang keempat wisata bunker yang merupakan tempat berlindung di bawah tanah yang dibangun tahun 2001 oleh pemerintah berukuran 8X6 meter dengan kapasitas 40-50 orang.

Paket wisata Gunung Merapi di wilayah Sleman

Lokakarya kebanksentralan Bank Indonesia KPw Provinsi Bali di gelar di Daerah Istimewa Yogyakarta,  berlangsung selama 3 hari mulai hari Jumat, 9 Februari – 11 Februari 2018.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here