KARANGASEM – Masalah pendidikan bagi pengungsi Gunung Agung di Posko Pasar Seni Manggis, Karangasem, sudah teratasi. Para pengungsi dari kelompok pendidikan SD (62 siswa), SMP (34 siswa) dan SMA (41 siswa) sudah disalurkan di berbagai sekolah wilayah Desa Manggis.
Bahkan untuk PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) juga sudah disalurkan di PAUD Widya Santhi Banjar Belong Manggis. “Jaraknya hanya sekitar 500 meter dari Posko Pasar Seni Manggis,” kata Koordinator Posko Pasar Seni Manggis, I Wayan Partika Suyasa yang juga Perbekel Manggis.
Tapi diakui oleh Partika Suyasa, para pengungsi juga butuh hiburan di tengah jauhnya mereka dari kediaman mereka. “Selain kebutuhan makanan sehari-hari, soal hiburan memang juga dibutuhkan,” ungkap Partika Suyasa.
Karena itulah Partika Suyasa menyambut gembira bantuan hiburan dari masyarakat, seperti yang dilakukan oleh Kominfo pada 11 Oktober lalu maupun baksos mahasiswa Magister Kenotariatan Universitas Udayana (Unud) pada 13 Oktober 2017 lalu.
Seperti diketahui Kominfo menggelar pertunjukan kesenian tradisional ‘Dadong Rerot’. Sedangkan mahasiswa MKN Unud ‘menawarkan’ hiburan lain bagi para pengungsi, khususnya anak-anak. “Kami mengajak anak-anak pengungsi bergembira dengan bermain dan bikin sejumlah lomba berhadiah,” kata Koordinator Baksos MKN Unud, Pebri Dirgantara.
Baksos yang dilakukan oleh 40 mahasiswa MKN Angkatan X Unud ini memang unik. Selain menyerahkan bantuan berupa barang di antaranya perlengkapan dapur, sapu, tikar dan bahan pangan, dilakukan juga acara bermain bersama puluhan bocah pengungsi.
Ada sekelompok bocah yang asik mewarnai dengan kreativitas dari dedaunan, ada yang diajak main tebak-tebakan. Bukan itu saja, permainan yang mengutamakan kekompakan juga dilakukan oleh bocah-bocah. Bahkan mereka dibuat terpingkal-pingkal saat lomba lari, dimana tiap bocah berpasangan dengan kakak-kakak mahasiswa MKN dengan lari dalam kondisi kaki diikat.
Sebelumnya di tempat terpisah, Kepala Jurusan/Program Studi MKN Unud Dr Desak Putu Dewi Kasih SH MHum juga mensupport baksos yang dilakukan oleh mahasiswa MKN Unud yang tahun ini akreditasinya sudah berstatus A. “Saya mengapresiasi kegiatan ini,” kata Dewi Kasih.
Posko Pengungsian Pasar Manggis menjadi posko penampung pengungsian terbanyak di wilayah Manggis. Selain di sini, ada sejumlah pos lainnya di antaranya Pos Pegubugan (75 pengungsi), Siig (40), Bakung (93), Pande (242) Belong (227), Kawan (133), Tengah (224), Kelodan (203), Yehpoh (201), Buitan (326), Apityeh (134), Pos Bale Masyarakat (299). “Jadi total pengungsi di Desa Manggis mencapai 2.839 orang,” kata Partika Suyasa.(*)