Butuh 210 Tahun Lagi Indonesia Kembali Jadi Tuan Rumah IMF dan World Bank

Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus R. Golose / Ft. Humas Polda Bali

BeritaDewata.com, Denpasar – Kapolda Bali secara tegas menyatakan, jika seluruh proses pengamanan yang akan diperuntukan bagi Sidang IMF dan World Bank memang sudah dipersiapkan sejak lama. Saat ini delegasi itu mendaftar melalui Meeting Tim Secretary (MTS) yang menjadi panitia bersama antara Indonesia dengan IMF dan World Bank.

Ada yang mendaftar melalui Indonesia Planning Tim (IPT) dimana yang menangani adalah Pemerintah Indonesia. Yang mendaftar melalui MTS sampai dengan hari ini, Minggu (7/10) sudah mencapai hampir 14 ribu orang.

Walaupun secara officialy sudah ditutup tetapi pendaftaran terus saja berdatangan. Yang mendaftar lewat IPT sebanyak 21 ribu lebih. Padahal secara officialy sudah ditutup awal Oktober lalu. Sampai kemarin sudah mencapai 34 ribu orang dan kemungkinan terus bertambah.

Menurut Kapolda Bali, sekalipun terjadi lonjakan jumlaj delegasi namun pengamanan tidak ditambah. Namun pengamanan tetap harus disiapakn secara maksimal. “Personil pengamanan tetap sama. Itulah sebabnya bagaimana mereduksi mekanisme pengamanan. Kendaraan yang tidak perlu masuk ke Nusa Dua akan disetop. Makanya ada pemberlakukan ganjil genap walau pada jam tertentu dan ruas jalan tertentu. Sekolah-sekolah yang ada di sekitar Nusa Dua juga diliburkan. Ada juga diskresi kepolisian saat ada di Jalan Tol Bali Bandara. Ini semua demi keamanan, kenyamanan, kelancaran para delegasi,” ujarnya.

Ia menghimbau agar masyarakat yang tidak mempunyai kepentingan ke arah Nusa Dua sebaiknya tidak usah masuk kesana. Sidang IMF dan World Bank ini berbeda dengan Asian Games. Sidang IMF dan World Bank venue-nya hanya satu tempat, akses juga hanya satu dan sebagainya. Itulah sebabnya perlu diskresi-diskresi agar lancar.

Menurut Kapolda Bali, Indonesia harus benar-benar mempersiapkan pengamanan yang maksimal. Sebab, menurutnya, dari 189 negara peserta IMF dan World Bank, hanya sekitar 70 negara yang dianggap layak menyelenggarakan atau sebagai tuan rumah.

“Jadi kalau saat ini Indonesia menjadi tuan rumah, maka kita harus menunggu 210 tahun lagi untuk bisa kembali menjadi tuan rumah. Jadi kita yang hidup saat ini harus mempersiapkan sebaik-baiknya, karena merasakan keuntungan yang luar biasa,” ujarnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here