Bupati Klungkung Minta PDAM Gencar Sosilisasikan Sambungan Baru di Desa Tanglad dan Pejukutan

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta bersama Direktur PDAM Klungkung, I Nyoman Renin Suyasa, Kaban Baperlitbang Kabupaten Klungkung, Anak Agung Gede Lesmana, Camat Nusa Penida, I Komang Widyasa Putra meninjau sumber mata air guyangan yang terletak di Desa Batukantik, Kecamatan Nusa Penida (14/10).

KLUNGKUNG, BERITADEWATA – Setelah dilakukan penambahan mesin pendorong yang diakukan oleh Balai Wilayah Sungai Bali-Penida. Debit air Guyangan yang awalnya 20 liter perdetik kini menjadi 35 liter perdetik.

Hal ini terlihat pada saat Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta bersama Direktur PDAM Klungkung, I Nyoman Renin Suyasa, Kaban Baperlitbang Kabupaten Klungkung, Anak Agung Gede Lesmana, Camat Nusa Penida, I Komang Widyasa Putra meninjau sumber mata air guyangan yang terletak di Desa Batukantik, Kecamatan Nusa Penida (14/10).

Balai Wilayah Sungai Bali-Penida menambahkan dua mesin pendorong untuk mendorong air dari reservoar satu sampai ke reservoar enam. Sementara mesin hanya hidup satu. Informasi di dapat kalau mesin di hidupkan dua, air cendrung surut di penangkapan bawah, brarti masih banyak air yang harus dimasukkan ke bak penangkap dari sumber mata air.

Dengan penambahan mesin ini mampu mendorong air sampai ke reservoar enam. Pada saat bedah desa, Bupati Suwirta sempat menijau Reservoar enam yang berada di Banjar Caruban, Desa Tanglad. Di reservoar ini sama sekali tidak ada air yang masuk, dengan penambahan mesin pendorong debit air menjadi 35 liter perdetik dan di reservoar enam penuh.

Bupati Suwirta langsung tugaskan direktur PDAM untuk segera mengumumkan kepada masyarakat Tanglad dan Pejukutkan untuk mengajukan sambungan rumah.”Untuk warga Tanglad dan Pejukutkan silahkan respon lebih cepat, silahkan segera mengajukan sambungan rumah, karena air sudah ada, jangan sampai air ada hanya dimanfaatkan untuk keran umum saja,” himbau Bupati Suwirta

Lebih lanjut untuk masyarakat Tanglad dan Pejukutkan mestinya sudah bisa dialirkan air. Melainkan faktanya tidak ada sambungan rumah hanya saja keran umum. Ini yang menyebabkan masyarakat membutuhkan air kemudian mereka membeli air. Disatu sisi bupati Suwirta juga melihat banyak warga yang menampung air dengan tangki, ini yang katakan sebagai resevoir bayangan.

“Syukur-syukur dia mengambil dari water meternya kalau dia mengambil dari aliran pipa induknya maka akan los atau kehilangan air itu cukup tinggi di Nusa Penida. Kalau hanya dipakai keran umum saja brarti itu sama dengan los atau kehingan air juga,” jelas Bupati Suwirta.

Pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada BWS yang sudah meningkatkan debit airnya dengan penambahan dua mesin pendorong. “Kalau semua mata air bisa ditangkap saya yakin kebutuhan air di Nusa Penida ini bisa tercukupi. Lebih lanjut untuk pemenuhan air di Nusa Penida di tahun 2021 ini sudah jalan dengan peminjaman PEN. Saya yakin tahun 2022 air semua masalah air bisa dicukupi. Mohon bersabar bagi yang belum mendapatkan air,” imbuhnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here