Buleleng Siap Tampung Pengungsi Erupsi GA Karangasem

Pendataan pengungsi di Buleleng

BULELENG – Ketua Satgas Penanganan Pengungsi Gunung Agung Kabupaten Buleleng, Made Arya Sukerta mengatakan, Buleleng Siap menampung lonjakan pengungsi akibat erupsi Gunung Agung di Karangasem. Saat ini diketahui, jumlah pengungsi kedua yang masuk ke wilayah Buleleng pasca aktivitas Gunung Agung mengalami peningkatan dan mencapai 1000 jiwa, para pengungsi berasal dari Desa Dukuh dan Desa Ban, yang notabene masuk dalam zona rawan dengan radius 7,5 kilometer, dan kebanyakan mereka berada di wilayah Kecamatan Tejakula.

Berdasarkan data yang telah diterima menyebutkan, jumlah pengungsi erupsi Gunung Agung Kabupaten Karangasem di Kabupaten Buleleng berkisar 5.577 jiwa yang tersebar di beberapa kecamatan, diantaranya di Kecamatan Tejakula sebanyak 3.522 jiwa, Kecamatan Sukasada sebanyak 535 jiwa, Kecamatan Sawan sebanyak 170 jiwa, Kecamatan Buleleng sebanyak 238 jiwa, Kecamatan Gerokgak sebanyak 60 jiwa, Kecamatan Seririt sebanyak 57 jiwa, Kecamatan Busungbiu sebanyak 245 jiwa, Kecamatan Kubutambahan sebanyak 191 jiwa, Kecamatan Banjar sebanyak 559 jiwa.

Untuk data pengungsi di Kecamatan lain selain Tejakula, itu masih stagnan. Artinya, masih sesuai dengan data pengungsi yang pertama. “Mereka ada yang masih bertahan di desanya, ada yang ke Culik. Saya sudah pantau sejak 2 hari lalu, mereka ternyata ada yang ke Culik. Ya, itu sesuai himbauan Gubernur, mereka masuk ke desa-desa yang aman di Karangasem,” kata Arya Sukerta, Rabu (29/11).

Kendati begitu Arya Sukerta mengaku, tetap siaga mengantisipasi adanya gelombang peningkatan pengungsi yang sudah pasti akan terus bertambah. Bahkan ia menyebutkan bahwa Buleleng siap menampung hingga 20 ribu pengungsi, andaikata ada kelonjakan jumlah pengungsi. Mengingat selama ini, pengungsi menumpuk berada di fasum-fasum yang disediakan di wilayah beberapa desa yang ada di Kecamatan Tejakula, mencapai ribuan orang, ditambah pengungsi pertama yang masuk

“Kami siaga terus, andaikata ada gelombang pengungsi sampai 20 ribu, kami siap. Seperti pengalaman kemarin, itu sampai 22 ribu pengungsi kami siap tampung. Semua fasum yang ada di Tejakula, kalau gak mampu menampung di Tejakula, itu bisa ke Kota. Tapi Kota pilihan terakhir, sebab Kota itu penduduk padat, mobilitas penduduk tinggi, agar tidak terganggu disini,” imbuhnya

Hanya saja dijelaskan Arya Sukerta yang juga menjabat Asisten I Pemerintahan Setda Buleleng ini, jika fasilitas umum (fasum) yang disediakan di wilayah Tejakula penuh, dalam artian tidak mampu menampung jumlah pengungsi yang masuk secara membludak, maka pengungsi akan dialihkan menuju ke Kecamatan lain, termasuk di Kota Singaraja.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here