DENPASAR, BERITADEWATA – Mewakili Gubernur, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra membuka seminar nasional Kebertahanan Bali Segara (KBS) dengan tema ”Trisakti Bung Karno untuk Kebertahanan Pangider Bali’ yang berlangsung di Gedung Ksirarnawa, UPTD. Taman Budaya Provinsi Bali, Denpasar, Selasa (6/6/2023).
Seminar yang merupakan rangkaian kegiatan Bulan Bung Karno V Tahun 2023 ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Pakar Kelautan dan Perikanan Dr. Ir. I Ketut Sudiarta, M.Si, Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Permana Yudiarso dan Penyarikan Agung MDA Bali I Ketut Sumarta.
Secara offline, seminar melibatkan BEM Perguruan Tinggi se-Bali, perwakilan media, organisasi kemasyarakatan, pimpinan OPD Pemprov Bali serta Kesbangpol Kabupaten/Kota. Seminar juga dilaksanakan secara online dan diikuti ASN Pemprov Bali.
Dalam sambutannya, Sekda Dewa Indra menyampaikan bahwa Bali memiliki potensi kelautan yang sangat besar. Hanya saja, selama puluhan tahun pengelolaannya masih fokus pada perspektif pariwisata.
“Padahal, laut masih menyimpan potensi sangat besar yang bisa digali dan dikelola untuk mendongkrak perekonomian Daerah Bali,” ujarnya. Menyikapi hal tersebut, Sekda Dewa Indra menginformasikan bahwa Gubernur Bali telah menggagas sebuah transformasi yang disebut Ekonomi Kerthi Bali.
Melalui gerakan ini, ekonomi Bali diharapkan bisa bertransformasi dan tidak berputar-putar hanya pada potensi pariwisata. Ia berharap, seminar ini mampu menambah wawasan dan perspektif para peserta sehingga kedepannya dapat memberi perhatian yang lebih serius terhadap potensi maritim.
Masih dalam paparannya, Sekda Dewa Indra juga menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan seminar yang mengusung tema kebertahanan pangider Bali. Disebutkan olehnya, dalam perspektif masyarakat Bali, laut memiliki makna sekala dan niskala.
Secara sekala, laut merupakan penghubung Bali dengan pulau lainnya di Indonesia. Selain sebagai penghubung antar pulau, secara sekala laut juga menyimpan potensi melimpah yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Selain itu, laut juga punya makna niskala yang secara spiritual disebut sebagai pangider.
“Sebagai pangider, laut memiliki fungsi sebagai penjaga Bali, mencegah masuknya dampak pengaruh buruk,” cetusnya. Tiga narasumber yang hadir diharapkan dapat memberikan penjelasan secara komprehensif terkait keberadaan laut dan potensi yang terkandung di dalamnya.
Dipandu moderator Wayan Juniarta, tiga narasumber memaparkan materi secara bergantian. Pakar Kelautan dan Perikanan Dr. Ir. I Ketut Sudiarta, M.Si membawakan materi terkait pentingnya menjaga kedaulatan laut.
Selanjutnya, Kepala BPSPL Denpasar Permana Yudiarso menyinggung besarnya potensi maritim yang dimiliki Indonesia, khususnya Bali. Dijelaskan olehnya, Indonesia memiliki laut seluas 6,4 km persegi dan 9.336 km persegi berada di wilayah perairan Pulau Bali.
“Sedangkan luas daratan Pulau Bali yaitu 5.590 meter persegi. Jadi kalau dibandingkan, memang jauh lebih luas wilayah lautnya,” paparnya. Oleh sebab itu, laut menyimpan potensi yang sangat besar yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia juga mengajak seluruh komponen melakukan aksi nyata untuk mewujudkan komitmen pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Sementara itu, Penyarikan Agung MDA Bali I Ketut Sumarta menerangkan bahwa laut memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan Krama Bali.