TABANAN – Kampanye paslon nomor urut dua, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), Rabu (7/3/2018) diisi dengan blusukan kepasar-pasar tradisonal di Tabanan. Menariknya, Mantra-Kerta bahkan memilih pasar-pasar di wilayah Kecamatan Baturiti yang dikenal sebagai basis PDIP dan daerah asal tokoh PDIP yang juga Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama.
Cawagub, Sudikerta memilih tiga pasar untuk blusukan yaitu, Pasar Baturiti, Pasar Candi Kuning, Pasar Sayur Baturiti. Ia mengaku pihaknya memilih kembali blusukan sebagai bagian untuk sosialisasi dan memantau stok persedian pangan, termasuk geliat ekonomi di masyarakat.
“Ya setelah melihat tiga pasar bahwa stok pangan kita masih mencukupi dan harganya pun tida fluktuatif sehingga terjangkau masyarakat. Kami mendatangi pasar-pasar disamping memberi motivasi menjaga stabilitas harga juga memantau harga,” paparnya di sela-sela kampanye.
Sudikerta pun mendapat sambutan antusias dari para pengunjung pasar dan pedangang yang ada di ketiga pasar tersebut. Para pedagang dan pengunjug berebut bersalaman dan berselfie ria dengan Wagub Bali itu. Sudikerta bahkan memborong berbagai dagangan para pedagang dan membagikannya kepada tukang suwun dan pengunjung yang ada di ketiga pasar tersebut.
Menariknya, Sudikerta sempat bercerita pengalamanya menjadi tukang suwun di Pasar Badung, Denpasar. Hal ini dilakoninya untuk membiayai pendidikannya selepas SD, Sudikerta melakoni berbagai pekerjaan. Mulai dari pengembala sapi, pedagang acung di Pantai Kuta, kernet angkutan umum, tukang suwun (tukang angkat barang) di Pasar Badung hingga jadi TKI ke Jepang. Pengalaman demi pengalaman tersebut yang membuat pihaknya paham akan kondisi masyarakat bali. Sehingga, Ketua DPD Golkar Bali ini memilih maju bersama Cagub Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di Pilgub Bali 2018.
“Tyang pernah juga jadi tukang suwun di Peken Badung untuk biaya sekolah. Tyang juga pernah jadi kernet, sampai TKI. Ini membuat tyang tahu kondisi di masyarakat dan ingin mengubah nasib masyarakat Bali lebih baik. Ini membuat tyang ngayah untuk Bali,” paparnya.
Wakil Gubernur Bali ini mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen apabila terpilih akan menggalakkan sector-sektor ekonomi keraktyatan melalui berbagai program insentif seperti bedah warung, memfasilitasi Kredit Usaha Rakyat (KUR), revitalisasi pasar tradisional, dan pengembangan ekonomi kreatif di pedesaan.
“Pasar sebagai pusat penjualan produk kebutuhan masyarakat, maka komitmen kami yang ada di masyarakat adalah satu jelas revitalisasi dan memajemen agar lebih baik, kemudian menyediakan stok-stok pangan sehingga tidak ada kekurangan di masyarakat. Permodalan juga kita akan galakkan melalui KUR, dan subsidi pemerintah nanti, melalui penyediaan anggaran,” terangnya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya juga berkomitmen untuk melakukan pemerataan pembangunan di seluruh kabupaten/kota di Bali. “Di bali ada Sembilan kabupaten/kota, ini kita harus bangun semuanya. Itulah hakikat Nawacandra, agar terjadi keadilan dan pemerataan dan pemanfaatan,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga berjanji akan menyediakan dan peningkatan stok pangan masyarakat yang berkualitas dan bermutu melalui meningkatkan teknologi pertanian di para petani Bali. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya juga menawarkan Kartu Tani Nawacandra (KTN) yang salah satu isinya ialah penyediaan pupuk organic oleh pemerintah provinsi dan pendampingan para petani untuk peningkatan tersebut.
“Di dalam Nawacandra ada Sembilan program prioritas. Salah satunya, penyediaan pangan dan peningkatan produksi pangan yang baik bagi masyarakat, salah satunya ada program Kartu Tani Nawacandra, melalui pupuk organik untuk menekan penggunaan pupuk kimia, ini perlu dikonversi ke pupuk organic untuk membuat kesuburan. Ini akan dapat meningkatkan APBD kita,” paparnya. RL/BD