KUTA, BeritaDewata – Bos baru night club PT ESC Urban Food Station alias Sky Garden Titian Wilara mangkir dari panggilan pihak berwajib, selain itu, Titian Wilaras juga dikabarkan menghilang plus lari dari tanggung jawab. Imbas dari penutupan Sky Garden sejak dua bulan lalu, tepatnya Jumat (6/8) memantik masalah baru.
Lantaran tak digaji, ratusan karyawan Sky Garden baru-baru ini diketahui menggelar aksi demo di Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Badung. Pilihan tersebut dilakukan karena mereka merasa dipingpong oleh manajemen Sky Garden saat menuntut hak-haknya.
Dalam spanduk yang dibawa tertulis nama Thomas Bodo Wiese dan Christian Wilaras. Selain itu, tertera teks panjang dalam dua bahasa, yakni Indonesia dan Inggris. Secara lengkap berbunyi sebagai berikut: Di mana janji Anda untuk membayar gaji kami!? Malu pada kalian berdua! Mengapa Anda berbohong kepada kami lagi, Anda mengatakan kepada kami untuk tidak mengambil pekerjaan lain!! Kita semua punya keluarga untuk diberi makan!! Bagaimana seharusnya kita hidup!?
Tak hanya di Puspem Badung, para karyawan club malam tersohor di Bali itu juga berusaha menemui dua nama yang dicari di kediaman mereka masing-masing dan membentangkan spanduk yang sama. Salah satunya di Jalan Jakarta D6/3, Puri Gading, Jimbaran, Kuta Selatan. Namun, upaya itu hingga saat ini belum membuahkan hasil.
Kepada awak media, perwakilan karyawan Sky Garden, I Nengah Sukanata mengaku tuntutan mereka cuma satu, yakni gaji dibayar sesuai janji Titian Wilaras. “Kita bertanya mengenai hal itu (gaji tak dibayar, red) dilempar ke sana-sini. Kita juga tidak bisa bertemu dengan orangnya langsung (Titian Wilaras dan Thomas Bodo Wiese, red) yang menjanjikan gaji akan dibayar meskipun Sky Garden ditutup sementara. Kita mentoknya ke manajemen Sky Garden. Tapi ya itu. Saling lempar ini yang bikin kita bingung,” ucap pria asli Kintamani, Bangli itu, Senin (7/10) siang. Nengah Sukanata menyebut bila hak mereka tak dipenuhi, aksi serupa akan kembali dilakukan Rabu (9/10) ke Disnaker Badung.
Soal janji Titian Wilaras bahwa gaji tetap dibayar meski Sky Garden tutup sementara, Sukanata menunjukan penggalan video saat komitmen itu disampaikan langsung di depan karyawan. “Kita kan butuh kejelasan juga. Kalau akan-akan tapi tahun depan kan kita bisa keluar dari Sky Garden (cari pekerjaan lain, red) sebab tuntutan dan kewajiban tiap bulan, terutama makan tidak bisa ditunda-tunda,” tegasnya.
Dipertegas Sukanata, janji bahwa gaji karyawan akan tetap dibayar diperjelas dalam bentuk surat yang dikeluarkan oleh manajemen Sky Garden. “Mereka berjanji akan membayar 50 persen dari jumlah gaji yang seharusnya diterima karyawan tiap bulan,” ungkapnya. Hingga berita ini diturunkan, Titian Wilaras tidak merespons pertanyaan terkait tunggakan gaji yang berujung demo para karyawan Sky Garden tersebut. (Tim)