BULELENG – Hujan yang terus mengguyur Bumi Panji Sakti dan mengakibatkan sejumlah tempat mengalami kerusakan yang cukup parah. Seperti halnya di Perumahan Jalak Putih Kelurahan Banyuasri, sejumlah rumah milik warga dan infrastruktur rusak parah.
Ketinggian air yang melanda wilayah tersebut mencampai setinggi 1,7 meter dan merendam seluruh perumahan yang ada diwilayah tersebut, lima rumah serta tembok penyengker milik warga roboh total.
Ketua RT di Jalak Putih Gede Resika belum bisa menata seluruh kerusakan rumah warganya karena seluruh perumahan tersebut terendam banjir dari selatan Baktiseraga, bahkan rumah Ketua RT pun juga ikut terendam
”Kami belum bisa mendata berap jumlah rumah warga kami rusak, kalau dilihat seluruh Perumahan disini tenggelam, bahkan rumah kami juga tenggelam, kemarin warga terus bersih-bersih rumah.
Kalau perkiraan kami nilai kerugian warga mencapai puluhhan juta per KK. Kemarin dari Pemerintah Kabupaten Buleleng sudah melihat keadaan Jalak Putih,” papar Resika ditemui di Buleleng, Minggu (4/2/2018).
Menurut warga Jalak Putih 4 nomer 25 yang bernama Made Tantrawan alias Alek. “Banjir kemarin, diwilayah kami mengalami kerusakan seperti alat rumah tangga seluruhnya tenggelam, sertifikat tanah hanyut, mobil terendam, serta rumah tetangga saya juga rusak, tembok-tembok juga pada jebol,” jelas Alek.
Sementara untuk Desa Baktiseraga, Buleleng. Tercatat, ada 73 titik kerusakan yang terjadi wilayah tersebut. Dari estimasi kerugian yang dicatat oleh aparat desa, kebutuhan mencapai angka Rp 700 juta.
Hal tersebut disampaikan Perbekel Baktiseraga, Gusti Putu Armada saat ditemui Beritadewata di rumahnya mengatakan, pihaknya sudah membuat laporan kerusakan yang terjadi di wilayahnya dengan melaporkan ke pihak Dinas Sosial Buleleng dan BPBD Buleleng. “Sudah. Saat ini baru dapat bantuan sembako saja dari BPBD Buleleng,” ujarnya.
Kendati begitu untuk kerusakan terhadap beberapa bangunan seperti sekolah, jalan raya, rumah warga, dan juga pura, pihaknya sudah membuat perincian dana, dari laporan yang diterimanya.
Total, dari awalnya 68 titik, kini menjadi 73 titik kerusakan yang kerugiannya total mencapai Rp 721 juta. “Senin ini, akan kami ajukan ke pihak BPBD Provinsi. Semoga bisa dibantu,” ujarnya.
Daerah Baktiseraga memenang menjadi langganan banjir setiap tahunnya di Buleleng. Berulang kali pihak desa mendorong pemerintah Buleleng untuk memperbaiki Daerah Aliran Sungari (DAS) yang ada di Uma Panji dan Lobong.
Namun, pemerintah Buleleng pun dinilai tidak peduli, Padahal, bagi Armada, bila segera diperbaiki dapat meminimalkan kejadian. Dalam curhatnya ini menyampaikan, saat hujan deras yang membuat banjir di wilayahnya mengingatkan pada 15 tahun silam.
“Ini terulang lagi, dulu SD itu juga pernah hanyut dan ada anak meninggal dari Banjar Tegal. Sekarang sudah banyak lahan beralih pungsi menjadi beton seperti perumahan yang tentunya mengurangi kawasan serapan air,” tuturnya.
Lanjut Armada, beton-beton kini tumbuh lebih subur. Bahkan, Armada pun tak mampu membayangkan 5 sampai 10 tahun ke depan ketika akan tumbuh lagi wilayah perumahan yang baru. “Ini perlu penanganan terintegral dari pemerintah dan semua pihak,” ujarnya serius.
Armada sendiri menyarankan kepada pemerintah Buleleng semestinya segera melakukan perbaikan DAS yang kini kian menyempit dan dangkal. “Kami dari pemerintahan dan masyarakat desa sangat berharap PU provinsi dan kabupaten, khususnya bidang dan seksi SDA segera membuat program yang bisa menyentuh hal ini,” tutupnya.
Sementara Kepala BPBD Provinsi Dewa Indra saat di konfirmasi usai gotong royong di bangunan SMA Bali Mandara bersama seluruh SKPD provensi dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang berlokasi di Desa Kaliasem Kecamatan Banjar, Buleleng mengatakan,
”Kami sudah melakuan pendataan dan penghitungan data tinggal kami proses saja, seperti yang meninggal di Buleleng akibat terjangan banjir sudah kami berikan santunan 15 juta per orang. Untuk kerusakan rumah berapa idealnya kami akan bantu meskipun kejadianya di kabupaten, BPBD provensi tetap atensi. Mudah-mudaha dalam minggu ini bantuan akan segera cair untuk membantu kemasyarakat yang terdampak di Buleleng,“ jelas Dewa Indra.