Bangun TOSS Ditiap Desa, Klungkung Optimis Tuntaskan Masalah Sampah

Sosialisasi metode toss

KLUNGKUNG – Masalah sampah semakin hari semakin pelik. Kondisi ini dinilai riskan akan menimbulkan permasalahan dimasyarakat. Mengantisipasi hal tersebut Pemkab Klungkung meminta semua Desa/Kelurahan diwilayahnya untuk membuat Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Hal ini disampaikan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta saat sosialisasi dihadapan Camat dan Perbekel/Lurah se-Kabupaten Klungkung di Ruang rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Senin (4/12/2017).

Kabupaten Klungkung menjadi Kabupaten pertama di Bali yang menggandeng Sekolah Tinggi Teknik Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN (STT-PLN) Jakarta dalam pengelolaan sampah. Kabupaten Klungkung akan menerapkan konsep TOSS ini ditiap desa/kelurahan. Penanganan sampah dengan konsep TOSS adalah pengolahan sampah dengan metode peyumisasi. Dimana dari metode tersebut akan dihasilkan berupa pellet dan briket yang bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar kompor dan energy listrik.

Menurut Bupati Suwirta dengan adanya TOSS dimasing-masing desa diharapkan permasalahan sampah di Kabupaten Klungkung dapat dituntaskan. Selain itu dengan adanya TOSS ini mampu mengurangi pengeluaran yang tinggi dalam pengangkutan sampah. “Dengan adanya TOSS ini kita bersama-sama menuntaskan masalah sampah,” ujarnya.

Pengolahan sampah menjadi pellet dan briket merupakan alternative pendapatan baru asal dikerjakan secara serius. Menurut Bupati, dengan metode tersebut pellet yang dihasilkan dari tiap TOSS di desa/kelurahan bisa dijual. Menurutnya, pembangunan TOSS dimasing-masing desa/kelurahan juga bisa mengurangi anggaran (coss) tinggi dalam pengangkutan sampah.

Bupati menambahkan, dengan adanya satu TOSS ditiap desa akan mampu mengatasi masalah sampah yang selama ini semakin pelik. Perbekel diharapkan bisa meyakinkan masyarakat bahwa penanganan sampah merupakan tanggungjawab bersama. “Kalau ini berhasi kita akan kekurangan sampah,” tambahnya.

Konsep penanganan sampah dengan metode TOSS dinilai menjadi salah satu alternative dalam menanggulangi masalah sampah di Kabupaten Klungkung. Langkah ini sebagai antisipasi terkait rencana penutupan TPA Sente pada 31 Desember mendatang.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here