Beritadewata.com, Gianyar – Di Desa Keramas, Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, kini mulai di bangun produsen Asphalt Mixing Plant (AMP) atau yang kerap disebut pabrik aspal oleh PT. Dayu untuk memenuhi kebutuhan aspal di wilayah Kabupaten Gianyar dan sekitarnya, pabrik aspal ini sudah mulai tahap pembangun pondasi diatas lahan seluas kurang lebih 1,2 hektar (ha).
I Made Purna Atmaja selaku perwakilan dari PT. Dayu Mengungkapkan bahwa pembangunan yang akan didirikan di Desa Keramas, Blahbatuh, Kabupaten Gianyar adalah produsen Asphalt Mixing Plant (AMP) atau yang kerap disebut pabrik aspal.
“Pabrik aspal tetapi bukan pembuatan aspal, aspalnya kita dapat dari Pertamina yang kemudian kita mixing.” ungkapnya saat dtemui dilokasi pembangunan, Jumat 10 Maret 2017.
Pembangunan pabrik ini, Menurutnya sudah mendapatkan dukungan dari masyarakat dan tokoh sekitar karena ramah lingkungan. Dimana, pabrik yang dijadwalkan mulai beroperasi pada Mei 2017 memiliki Whote siklon yang adapat menampung debu dan asap sehingga tidak terjadi pencemaran udara.
“Sistem AMP ramah lingkungan yang menggunakan kolam, sehingga limbah berupa asap akan masuk dalam kolam yang sudah disiapkan, sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar,” ungkapnya.
Saat ini, menurut dia, pembangunan pabrik baru pada tahap perataan tanah dan pembuatan fondasi awal, sehingga dijadwalan baru akan beroperasi pada Mei 2017. “Pengoperasian tergantung proyek yang akan dikerjakan. saat ini baru masuk tahap perataan tanah dan pembuatan pondasi awal. harapan kami kalau tidak ada halangan bulan Mei ini sudah bisa beroperasi,” terangnya.
Ia menmbahkan, dibangunnya pabrik ini, diharapkan dapat menekan angka pengangguran di daerahnya. Masyarakat yang di libatkan dan menyetujui dibangunnya pabrik aspal ini ada sekitar 500 orang yang terdiri dari 6 banjar. Sudah pasti para pekerja melibatkan warga sekitar. Diakuinya tidak ada persoalan dengan warga sekitar terkait pembangunan pabrik ini.
“Untuk saat ini respon dari masyarakat bagus, saat sosialisasi ada sekitar 64 orang hadir diantaranya adalah perwakilan lingkungan, pemilik tanah lingkungan, pekaseh, klian adat, klian dinas, Bendesa, Prabekel dan DPD. Dengan memberikan informasi yang jelas di masyarakat, jadi lebih bermafaat. Saya menyampaikan kepada masyarakat untuk memprotex saya apabila ada penyimpangan.” Tegasnya.
Masalah lahan, misalnya, telah diselesaikan dengan pemilik tanah sekitar 70 orang . Pihaknya mengaku akan menjaga lingkungan, dan berusaha untuk bekerjasama dengan kekuatan SDM yang ada dilingkungan masyarakat sekitar.
Beberapa tokoh masyarakat Desa Keramas mengharapkan kehadiran AMP, bisa menampung tenaga kerja lokal. “Kehadiran pabrik harus melibatkan warga lokal. Kami harapkam ada kontribusi dengan mempekerjakan anak- anak di daerah ini,” pintanya.