Bandara Bali Utara, Tirtawan: Menteri Menko Maritim Jangan Perkeruh Situasi

Legeslator Nyoman Tirtawan

BULELENG – Legeslator Nyoman Tirtawan dari Partai Nasdem Buleleng, partai besutan H, Surya Paloh harus angkat bicara atas staitmen yang dilontarkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, yang dengan tegas meberikan peryataan pembatalan pembangunan bandara di Bali Utara yang kini sedang menggaung, bahkan sangat diharapkan oleh jutaan masyarakat Buleleng pembangunan tersebut segera terlaksana demi kemajuan pariwisata.

Menurut Nyoman Tirtawan, sekaligus pelaku wisata di Buleleng, stament yang dikeluarkan Menko Maritim, Luhut jelas akan memicu keresahan, bahkan tidak menutup kemungkinan terjadi kontroversi di kalangan masyarakat. Selentingan kabar, sebut Tirtawan, Presiden Jokowi bahkan telah menyetujui rencana pembangunan bandara di Kabupaten terluas di Bali ini.

“Menteri itu kan perpanjangan tangan Presiden. Janganlah membuat situasi keruh, masyarakat mengharapkan bandara itu. Kalau Presiden Joko Widodo berbicara langsung, baru itu final. Saya tidak paham dengan statment pak Luhut, apa sudah minta ijin ke Presiden?, ungkap Tirtawan, (5/3).

Politisi Nas Dem asal Desa Bebetin, pemilik Restaurant Warung Bambu desa Pemaron itu pun menjelaskan bahwa pembangunan bandara di kawasan Bali Utara merupakan salah satu program Nasional dibawah duet kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.

Bahkan, dari kajian komparasi jika Indonesia sejajar dengan Malaysia punya kunjungan wisatawan 25 juta per tahun dengan luas wilayah hampir 1/6 Indonesia, Indonesia punya angka kunjungan 150 jt x 1,76 juta everage spent x 7 hari length of stay hasilnya 1800 Triliun, setara dengan 85 % APBN.

“Ini kan program Nasional. Jangan sampai karena statment itu, suasana jadi gaduh. Masyarakat mengharapkan, pembangunan bandara itu untuk kemajuan perekonomian dari sisi pariwisata,” kesalnya.

Tirtawan yang selaku anggota DPRD TK I Bali usai berlayar dari perairan Lovina ke pesisir pantai Desa Tukad Mungga Buleleng untuk membayar kaul atas dipercaya masyarakat duduk di kursi dewan Bali sebagai pembawa Aspirasi meminta, agar Luhut menjabarkan hasil kajian dari Bank Dunia dan PT. SMI dihadapan pemerintah daerah terkait perpanjangan landas pacu (runway) dan memperluas apron atau area parkir pesawat di Bandara Internasional Ngurah Rai.

“Kajian itu harus dijabarkan dihadapan publik. Jangan atas kepentingan pribadi. Saya dengar, landasan bandara Ngurah Rai akan diperpanjang, itu sudah tidak mungkin. Kami berharap, pemerintah pusat berpikir ulang terkait hal itu, jangan sampai masyarakat merasa dikecewakan,” pungkas Tirtawan usai membayar kaul di pesisir pantai Desa Tukad Mungga.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here