Bali’s Big Eco Weekend 2018, Mendapat Apresiasi dari Berbagai Pihak

Penyerahan Tempat Sampah oleh Coca-Cola Amatil Indonesia untuk Program Bali Big Eco Wekend 2018

Badung – Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto saat menghadiri rangkaian program Bali’s Big Eco Weekend 2018 menjelaskan bahwa salah satu dari 10 Prioritas Nasional dalam Making Indonesia 4.0 adalah mengakomodasi standar-standar keberlanjutan (sustainability).

” Saya sangat mengapresiasi Coca-Cola Amatil Indonesia sebagai salah satu industri minuman non-alkohol siap saji di Indonesia yang telah mendukung upaya pemerintah dalam menerapkan Industri 4.0 dan melindungi lingkungan. Kementerian Perindustrian mendukung konservasi lingkungan salah satunya melalui Kebijakan Industri Hijau yang telah dicantumkan di Undang-Undang Nomor 3 tahun 2015 dan dituangkan dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015 – 2035,” ujarnya Sabtu (28/07).

Hartarto apresiasinya menyambut baik niat Coca-Cola Amatil Indonesia dalam mendukung upaya pemerintah untuk melindungi lingkungan, melalui pembangunan Learning Center di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST 3R) Desa Adat Seminyak dan kolaborasi Bali Beach Clean Up yang telah dijalankan lebih dari 10 tahun.

“Semoga dengan peresmian Learning Center TPST 3R Desa Adat Seminyak dan program Bali Beach Clean Up, Coca-Cola Amatil Indonesia dapat mendorong sektor swasta lainnya untuk berkontribusi secara optimal dalam meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi di Bali dan seluruh wilayah di Indonesia.” ungkapnya.

Dalam mendukung peningkatan program daur ulang yang lebih baik lagi di fasilitas tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyerahkan bantuan satu unit mesin cacah plastik ke TPST 3R Seminyak di dalam rangkaian peresmian learning center.

“Mesin tersebut yang akan mendukung pengadaan teknologi aspal plastik dan mengurangi sampah plastik di lingkungan sekitar. Pembaruan tekonologi ini akan menciptakan nilai sampah plastik, seharga Rp 2.000 – Rp. 4.000 per kilogram. Kemudian sampah plastik tersebut akan dijadikan campuran aspal yang memberikan stabilitas lebih baik, kuat, dan tidak beracun,” imbuhnya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), Anita Firmanti saat menghadiri serah terima mesin cacah plastik di TPST 3R Desa Adat Seminyak menjelaskan bahwa persoalan sampah merupakan salah satu isu besar di Indonesia.

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, timbulan sampah rumah tangga dan sejenisnya mencapai 66,5 juta ton pada tahun 2018, dengan komposisi 16% yang sebagian besar masuk ke laut (marine debris). Sebanyak 62% dari marine debris tersebut adalah kantong plastik yang tidak memiliki nilai di pasar.

“Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sampai saat ini masih terbatas dan perlu didorong keberlanjutannya. Learning Center TPS Seminyak di wilayah Badung ini merupakan contoh nyata pengelolaan TPS 3R dan bank sampah yang sudah berjalan baik. Berbagai inovasi dan terobosan perlu terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan sampah di kawasan ini dan kawasan lainnya. Pendampingan Pemerintah Daerah, dukungan swasta dan partisipasi masyarakat dalam pengolaan TPST 3R dan bank sampah juga sangat penting. Apabila ketiga pihak tersebut dapat berjalan bersamaan, dapat menjadi pola kemitraan yang menguntungkan dalam mewujudkan cita-cita Indonesia bebas sampah 2025.” jelas Anita.

Lebih lanjut Anita menyatakan apresiasinya terhadap Bali’s Big Eco Weekend 2018 sebagai acara tahunan program Bali Beach Clean Up yang dijalankan CCAI, yang dinilai dapat mendorong kesadaran dan partisipasi segenap elemen masyarakat untuk dapat mengelola sampah dengan baik.

Peresmian learning center dan penyerahan mesin cacah plastik merupakan bagian dari rangkaian Bali’s Big Eco Weekend 2018, festival tahunan di mana Coca-Cola Amatil Indonesia menceritakan kemajuan program Bali Beach Clean Up.

“Komitmen kami dalam menciptakan kontribusi yang positif dan signifikan di lingkungan tempat kita tinggal semakin kuat. Bali Beach Clean Up merupakan salah satu program yang selalu ditonjolkan dalam laporan sustainability Coca-Cola Amatil tiap tahunnya. Kami bangga dengan konsistensi dan kontribusi program tersebut bagi masyarakat sekitar, Bali Beach Clean Up juga telah berhasil menciptakan berbagai bentuk kerja sama demi manfaat yang lebih baik lagi, seperti yang telah kita saksikan pagi ini di TPST 3R Seminyak.” jelas Alison Watkins.

Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya, Rosa Vivien Ratnawati, juga hadir dalam seremonial Bali’s Big Eco Weekend mewakili Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Ia menjelaskan bahwa saat ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sedang menyusun kebijakan untuk mengurangi sampah plastik yang dapat mencemari dan merusak pantai serta laut. Beliau menegaskan bahwa diperlukan komitmen dan kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.

“Hari ini pemerintah hadir bersama-sama masyarakat dan pelaku usaha dalam inisiatif yang sangat baik ini. Saya mendapatkan laporan bahwa Bali Beach Clean Up merupakan inisiatif dari Coca-Cola Amatil Indonesia yang hingga saat ini telah berhasil membersihkan lebih dari 38 juta kilogram sampah. Dalam kesempatan yang baik ini saya ingin menegaskan bahwa pemerintah siap bekerja sama dengan para pelaku usaha dan masyarakat untukmembangun komitmen bersama mengurangi sampah plastik,” ujarnya.

Setelah mendapatkan laporan tentang peningkatkan jumlah telur penyu yang ditemukan di pantai, Bali Beach Clean Up, memperpanjang dukungan untuk Kuta Beach Sea Turtle Conservation (KBSTC) sebagai bagian dari program. Lebih dari 195.000 bayi penyu telah dikembalikan ke laut sejak peremian KBSTC di tahun 2010.

Miss Earth Indonesia tahun 2017, Michelle Victoria Alriani, turut menghadiri kegiatan tersebut, sebagai wujud dukungannya terhadap kolaborasi Bali’s Big Eco Weekend tahun ini. “Sungguh menggembirakan melihat begitu banyak dampak positif yang dapat kita capai melalui kolaborasi. Saya harap semua orang yang hadir dalam Bali’s Big Eco Weekend tahun ini turut berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang baik bagi generasi di masa mendatang.”

Rangkaian kegiatan yang meramaikan Bali’s Big Eco Weekend 2018 meliputi pelatihan pengelolaan sampah “Bijak Kelola Sampah” yang telah diadakan di TPST 3R Seminyak pada tanggal 17 Juli 2018; penyerahan tempat sampah dengan 3 sistem kepada Universitas Udayana, SMPK Soverdi Tuban, Desa Adat Seminyak, Legian, Kuta, Jimbaran dan Kedonganan; pameran eco community; big beach clean-up; festival layangan; dan pelepasan bayi penyu ke laut.

Bali’s Big Eco Weekend 2018 didukung oleh Dynapack Asia, Sugar Labinta, Sentra Usaha Tamajaya, Euroasiatic, KRONES, Diversey, Bank Mandiri, Ancol Terang Printing Group, Lawangmas Primapack, PT Nava Hita Karana, United Can, Ecolab, Indorama Ventures, Turkish Airlines, Citibank.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here