BULELENG – Menikmati hari libur panjang di Bali para orang tua siswa biasanya mengajak anaknya bermain diluar rumah, ataupun silaturahmi ke sanak keluarga, bahkan shopping ke swalayan-swalayan guna menyenangkan anak.
Namun di sebuah desa Tua yang terkenal dengan SCTPB ( Sidatapa, cempaga, Tigawasa, Pedawa, Banyusri) dikecamatan Banjar sangatlah berbeda, seperti yang dilakukan keluarga Putu Suriasa (41) warga Desa Tigawasa dusun Uma Sendi yang memiliki dua istri dan lima anak selalu mengajarkan kepada anaknya untuk tetap menggeluti warisan Budaya yang dimiliki desa Tigawasa yaitu sebagai desa Pengerajin Anyaman dari bahan bambu yang sudah dialuskan sedemikian rupa untuk dijadikan sebuah pernak pernik seperti Sokasi (tempat nasi) maupun Dulang dan Kuskusan.
Anak keempat pasangan dari istri kedua Kadek Sariani (39) dengan Putu Suriasa (41) memiliki dua anak perempuan bernama Ketut Ayu Wirayanti (9) duduk di bangku kelas III SD N 2 Tigawasa ia sangat piawai membuat anyaman, tangan munggilnya seperti mengalahkan pengerajin dewasa pada umunya.
Saat hari libur pada, Rabu (6/6) ketika didatangi TIM Berita Dewata kedesa Tigawasa Ayu Wirayanti kebetulan sedang membantu membuat Anyaman yang dipesan seseorang kepada ayahnya bersama kakak dan tetangga sebayanya.
Dengan umur sekecil Ayu sangat jarang sekali ditemui perempuan memiliki skil ataupun jiwa seni sepertinya, bahkan Ayu membuat sebuah Sokasi sambil ngobrol.
Kata Ayu dirinya mulai membuat Anyaman sejak duduk dibangku kelas II SD “Dari kelas II belajar, melihat dari bapak dan ibu,“ singkat Ayu sambil malu-malu.
Menurut orang tua Ayu Wirayanti yang tak lain adalah Putu Suriasa, disamping membantu pekerjaan orang tuanya memelihara Babi dan mencari air, kepiawaian putri keempatnya itu bahkan sudah pernah mengikuti pameran pada 17 Agustus 2018 yang dilaksanakan oleh dinas Pendidikan Buleleng di lapangan Buana Patra
“Dulu pernah mengikuti pameran Kerajinan tingkat anak di Kota Singaraja dan di Kecamatan Banjar. Anak saya juga membantu pekerjaan ibunya dirumah setiap pulang sekolah, ya kalau dibilang ringan tangan terhadap orang tua sih bisa,” tutur Putu Suriasa.
Kepiawaian menganyam yang dimiliki Ayu Wirayanti ini bahkan sangat membantu kedua orang tuanya, setiap pulang dari sekolah selalu menyempatkan memberi pakan ternak demi kedua orang tua.
Kendati memilki dua istri kehidupan sederhana yang di miliki Putu Suriasa alias Kelaceng juga selalu mengajarkan anak tetangganya agar tekun melestarikan Budaya yang dimiliki Desa Tigawasa
“Tetap mengajarkan kepada anak-anak disini untuk ikut melestarikan Anyaman ini, setiap pulang sekolah banyak sudah yang berkumpul disini. Mereka membantu saya selalu dapat gajih dari pesanan agar mereka semangat dan ada bekel kesekolah,” ujar Putu Suriasa.
Suriasa pun kembali menambahkan skil-skil yang dimiliki anak-anak Tigawasa agar Pemerintah Kabupaten Buleleng selain memperhatikan kelompok pengerajin dewasa juga kepada para anak yang mempunyai potensi demi majunya desa dan Pariwisata Buleleng.