Art & Bali 2025 Dibuka, Pameran Seni Internasional Perdana Hadirkan “Trokomod” Heri Dono

Pameran seni internasional Art & Bali 2025 resmi dibuka di Nuanu Creative City, Bali, Jumat (12/9/2025)

TABANAN, BERITA DEWATA – Pameran seni internasional Art & Bali 2025 resmi dibuka di Nuanu Creative City, Bali, Jumat (12/9/2025). Ajang ini menjadi momentum bersejarah karena untuk pertama kalinya Bali menjadi tuan rumah pameran seni bertaraf global, menghadirkan 17 galeri, lebih dari 150 seniman, serta 50 program lintas medium.

Mengusung tema “Bridging Dichotomies”, pameran ini mencoba mempertemukan tradisi dengan modernitas, alam dengan teknologi, serta kreativitas manusia dengan kecerdasan buatan.

“Nuanu dibangun sebagai ruang di mana kreativitas menyatu dengan kehidupan sehari-hari. Melalui Art & Bali, kami ingin menunjukkan bahwa filosofi dan semangat Bali bisa menyapa dunia lewat seni,” ujar Lev Kroll, CEO Nuanu Creative City.

Sementara itu, Kelsang Dolma, Director of Art & Bali, menyebut ajang ini sebagai ruang dialog budaya global. “Art & Bali adalah upaya menanamkan percakapan dunia di tanah Bali. Tradisi tetap mendapat penghormatan, tapi pintu bagi suara-suara baru juga terbuka lebar,” katanya.

Pameran seni internasional Art & Bali 2025 resmi dibuka di Nuanu Creative City, Bali, Jumat (12/9/2025)

Salah satu karya yang paling menyita perhatian adalah “Trokomod” karya Heri Dono, instalasi setinggi 7,5 meter yang pernah dipamerkan di Venice Biennale 2015. Perpaduan antara kuda troya dan komodo ini menjadi simbol hadirnya suara Indonesia di panggung internasional.

Trokomod ditampilkan bersama pertunjukan site-specific oleh kolektif Kitapoleng, yang memberi dimensi baru bagi karya monumental tersebut.

Selain Trokomod, pengunjung juga bisa menyaksikan Terra Nexus, pameran media baru hasil kurasi Mona Liem yang menampilkan lebih dari 30 seniman. Di sini, seni, ekologi, dan teknologi berpadu dalam karya instalasi imersif hingga kolaborasi seniman digital dengan pemahat tradisional.

Pada kesempatan ini, Art & Bali juga meluncurkan tahap kedua Menara THK (Tri Hita Karana Tower), hasil kolaborasi arsitek Arthur Mamou-Mani dan seniman Bali Chiko Wirahadi. Struktur berbahan material daur ulang ini memungkinkan pengunjung memproyeksikan harapan mereka, menciptakan “perpustakaan suara” yang hidup.

Rangkaian acara juga diisi pertunjukan seni, mulai dari respons Kitapoleng terhadap Trokomod, karya terbaru Mei Tamazawa, hingga penampilan Bumi Bajra di malam pembukaan.

Art & Bali 2025 disebut sebagai langkah awal menjadikan Bali pusat seni kontemporer Asia Tenggara. Dengan komitmen pada keberlanjutan dan dukungan bagi komunitas lokal, acara ini bukan hanya pameran, melainkan ruang pertemuan budaya.

“Lebih dari sekadar pameran, Art & Bali adalah jembatan untuk mempererat komunitas dan membuka percakapan global tentang Bali,” ujar panitia dalam keterangan resmi.

Pameran berlangsung hingga Minggu (14/9/2025) di Nuanu Creative City, Tabanan, Bali.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here