Site icon Berita Dewata | Jendela Pulau Bali

Arak Bali Laku Keras di Bandara Ngurah Rai, Siap Ekspor ke Tiongkok

Gubernur Bali Wayan Koster

BULELENG, BERITA DEWATA – Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan bahwa arak Bali kini menjadi primadona baru di hotel dan restoran berbintang. Bahkan, sejumlah produk arak Bali telah merambah pasar internasional.

“Saat saya hendak berangkat ke Polandia, saya sempat cek pajangan arak Bali di Bandara Ngurah Rai. Kata pedagangnya, setiap datang 100 botol, langsung habis. Laku keras,” ujar Koster, Jumat (20/6/2025).

Menurutnya, kini terdapat lebih dari 65 merek arak Bali dengan kemasan modern, dan 14 di antaranya telah menembus pasar ekspor, termasuk melalui terminal keberangkatan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Salah satu produk unggulan berasal dari Desa Banyuning, Singaraja, Kabupaten Buleleng. Produk ini sedang dalam proses ekspor ke Tiongkok setelah melewati uji cita rasa dari berbagai negara.

“Cina sudah uji produk dari berbagai negara, dan yang dipilih adalah arak Bali. Keren, kan?” kata Koster bangga.

Untuk memenuhi permintaan ekspor, produsen arak dari Banyuning kini mampu menghabiskan 4.000 liter arak setiap bulan.

Koster juga menyebut perubahan besar ini tidak lepas dari regulasi berpihak yang diterbitkan Pemerintah Provinsi Bali, yakni Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali.

“Dulu arak Bali diburu dan dianggap ilegal. Sekarang menjadi kebanggaan dan kekuatan ekonomi lokal Bali,” ujarnya.

Sebarkan Berita ini
Exit mobile version