
Nusa Dua – Asosiasi Pengguna Jasa Internet (APJI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) X di Nusa Dua Bali, Senin (7/5) hingga Selasa (8/5). Munas APJI ini merupakan agenda yang rutin digelar sejak didirikan tahun 1996 setiap tiga tahun sekali. Di acara ini juga, sekaligus untuk memilih Ketua Umum asosiasi pada periode tiga tahun mendatang. Pada periode kepengurusan 2015-2018 banyak hal telah sukses tercapai.
Ketua Umum APJI Jamalul Izza mengatakan, ada banyak terobosan APJI selama beberapa tahun terakhir. Beberapa diantaranya, banyak hasil survei dan kajian APJI yang digunakan oleh pemerintah dan beberapa stakeholder terkait.
“Bahkan Presiden Jokowi dalam suatu kesempatan di Makasar kalau tidak salah, menggunakan data yang disurvei APJI seperti jumlah pengguna internet, dan seterusnya,” ujarnya. Data lainnya adalah soal kesulitan akses internet di beberapa daerah terpencil karena infrastruktur yang belum optimal.
“Ini masih menjadi PR bagi APJI untuk terus mendorong pengembangan jaringan internet di wilayah terpencil di Indonesia terutama di Indonesia timur,” ujarnya. Untuk langkah pertama, sambil menunggu jaringan kabel, APJI sedang membangun kerja sama dengan beberapa satelit agar jaringan internet bisa terkoneksi di wilayah pedesaan dan terpencil.
“Dalam waktu 3 tahun ini ada beberapa yang telah kita capai. Pengembangan IIX wilayah, peningkatan trafik IIX dan juga berhasil mempertahankan pengelolaan Internet Protokol (IP) hanya di APJII,” ujarnya.
Saat ditanya soal atensi APJI dalam kasus kebocoran data pribadi yang marak akhir-akhir ini di Facebook, Izza berharap agar para pengguna facebook tidak memperlihatkan identitas pribadinya sedetail-detailnya.
“Kenapa kita harus menulis semua data pribadi. Nama saja kita bisa bohongi. Umur saja kita akalin. Ini kesalahan terbesar dari para pengguna facebook di Indonesia yang menulis identitas dirinya selengkap-lengkapnya,” ujarnya.
Ia menyebutkan, jika orang Indonesia kalau dalam bermedia sosial terutama facebook, tidak perlu terlalu jujur. Kecuali kalau itu menyangkut data pemerintah, data kependudukan dan sebagainya.
Menurutnya, yang paling signifikan dari pencapaian yang dilakukannya antara lain mempertahankan tata kelola IP, peningkatan trafik IIX dari tahun 2015-2018 karena beberapa daerah sudah terkoneksi dengan IIX pusat, serta perolehan sertifikasi ISO 9001 dari SGS untuk manajemen kualitas.
Selain itu juga, Jamal mengungkapkan bahwa amanah Munas pada tahun 2015 terkait dengan program kerja APJI sudah dilakukan hampir 100 persen. Meskipun di beberapa bidang masih ada program kerja yang belum berjalan maksimal. “Maka itu, kita harapkan di tahun mendatang bisa berjalan sesuai dengan apa yang disepakati,” ujarnya.