Ahli Radiologi Indonesia Sambut Kehadiran Inovasi Baru CT-Scan dan Ultrasound


Denpasar – Ahli Radiologi RS Sanglah Denpasar sekaligus perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia (PDSRI), Dr. Firman Parulian Sitanggang, SpRad(K)RI menyambut baik inovasi baru di bidang kesehatan khususnya produk CT-Scan dan Ultrasound di Indonesia.

Menurutnya, ini merupakan lonjakan teknologi yang luar biasa di dunia kesehatan. “Dunia kesehatan sangat membutuhkan teknologi, begitu pula dalam bidang radiologi. Tanpa teknologi maka sistem radiologi tidak akan bagus,” sebut Firman di Denpasar, Selasa (18/12). Ia  mengharapkan Indonesia bisa mengembangkan Medical Tourism ke depan.

Selain memiliki populasi penduduk terpadat ke-4 di dunia, Indonesia juga dinilai sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Indonesia mengalami perkembangan infrastruktur yang pesat di berbagai bidang, termasuk dalam layanan kesehatan.

Sebagai perusahaan penyedia layanan kesehatan, Siemens Healthineers berkomitmen meningkatkan sistem layanan medis di Indonesia dengan membantu pelanggan meningkatkan akurasi pemeriksaan, kualitas layanan kesehatan serta digitalisasi layanan medis.

Country Lead Siemens Healthineers Indonesia Alfred Fahringer mengatakan, inovasi terbaru dari Siemens Healthineers akan membantu para profesional medis dan penyedia layanan kesehatan atau rumah sakit guna meningkatkan nilai dan mentransformasi praktik medis bagi pasien.

“Kami memperkenalkan dua inovasi terbaru, yakni CT Somatom go.Top dan ultrasound Acuson Juniper,” kata Alfred.

Somatom go.Top menawarkan kemampuan CT spektral dengan pencitraan twinbeam dual energy yang memungkinkan visualisasi informasi yang seringkali tak terlihat. Ini adalah manfaat penting demi tercapainya diagnosis yang lebih presisi bagi pasien onkologi.

“Alat pemindai ini dapat dikelola melalui tablet untuk mengendalikan semua pemeriksaan rutin dan lanjutan sehingga setiap pengguna dapat tetap dekat dengan pasien selama proses persiapan pemindaian dan menyenangkan,” ujar South East Asia CT Business Manager Siemens Healthineers, Dede Yan.

Sementara, Acuson Juniper didukung oleh platform terbaru yang memiliki rekam jejak terkecil di sistem ultrasound sekelasnya. Alat ini hanya berbobot 76 kilogram, memiliki sistem 40 persen lebih senyap dibandingkan sistem ultrasound umumnya.

Mampu menghasilkan gambar kualitas premium dan solusi elastisitas handal di indus serta dapat berpindah dengan mudah ke berbagai tempat.

“Sistem ini dilengkapi monitor LED 21,5 inci yang dapat disesuaikan untuk mendapatkan posisi ergonomis optimal serta panel sentuh berukuran 13,3 inci yang dapat diatur dengan teknologi respons cepat sehingga memungkinkan penggunanya untuk memilih tombol dengan cepat dan akurat,” ungkap Head of Ultrasound Business Siemens Healthineers Indonesia, Agnes Elizante Darante.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here