Adopsi Pohon Sawo Kecik, Staf Khusus Menteri LHK Gelar Aksi Tanam Didesa Penyangga Bersama TNBB

Adopsi Pohon Sawo Kecik, Staf Khusus Menteri LHK Gelar Aksi Tanam Didesa Penyangga Bersama TNBB

BULELENG – Tanaman sawo kecil merupakan tanaman pohon yang sering di jumpai berada disekitar kita, bahkan jenis Tanaman ini hampir punah. Tanaman sawo kecik biasanya hidup di pekarangan rumah, ditanam didalam pot, dan tempat lainnya.

Nama latin tanaman sawo kecik adalah Manilkara kauki L. Dubard. Sedangkan dalam bahasa Inggris nama lain dari tanaman sawo kecik ialah Caqui, East Coast Wongi, Torres Straits Wongi, Wongai, Wongai Plum Tree, Wongi Plum.

Menurut sejarah asal usul tanaman sawo kecik diperkirakan berasal dari Asia Tenggara. Persebaran tanaman sawo kecik ini berada pada daerah Sri langka, Asia Tenggara; Myanmar, Indochina, Semenanjung Malaysia, Indonesia kecuali Kalimantan, Papua Nugini, dan Utara Australia.

Ciri-ciri fisik tanaman sawo kecik ini memiliki daun berebntuk lonjong dengan buah yang berbentuk bulat kecil sebesar telur puyuh, berwarna kemeranan, buahnya memiliki rasa manis. Fungsi dan kegunaan tanaman sawo kecik bagi sebagian orang digunakan buahnya dimakan, sebagai tanaman peneduh, dan kayunya digunakan sebagai perkakas rumah.

Menurut kepercayaan orang Jawa/Bali dengan menanam tanaman sawo kecik dapat mendatangkan kebaikan. Namun yang tak kita tahu tanaman sawo kecik ini dapat juga digunakan untuk obat herbal tanaman sawo kecil dalam pengobatan berbagai macam penyakit yang ada ditubuh.

Seperti Tanaman yang kini berada di TNBB ( Taman Nasional Bali Barat ) desa Sumberklampok, Kedatangan Staf Khusus Menteri LHK Bidang Koordinasi bersama LSM dan Analisis Dampak Lingkungan, Ir. Hanni Adiati., M.Si, melakukan kunjungan ke Taman Nasional Bali Barat (TNBB) pada Selasa (6/3) sekitar pukul 09.00 wita.

Di sela-sela kunjungan tersebut, ia menyempatkan diri untuk melihat aktifitas Kelompok Tani Hutan (KTH) Sawo Kecik di Desa Sumberklampok kecamatan Gerokgak Buleleng yang mana Desa tersebut merupakan salah satu desa penyangga dikawasan TNBB. Kunjungan Staf Pusat ini bahkan melakukan aksi penanaman pohon Sawo Kecik melalui program adopsi pohon.

Disela itu Ir. Hanni Adiati, juga mendengarkan penjelasan dari ketua KTH Sawo Kecik tentang program kerja yang dimiliki kelompoknya. Dijelaskan bahwa saat ini kelompok tersebut telah memiliki empat seksi kegiatan yaitu : edukasi, budidaya, wisata, dan seksi perawatan tanaman. Salah satu kegiatan yang sudah berjalan adalah adopsi pohon.

Adopsi pohon merupakan program yang di tawarkan kepada wisatawan dengan membayar biaya Rp300.000,- untuk satu batang tanaman. Kendati para wisatawan dikenakan biaya namun, uang sebesar itu akan digunakan untuk membiayai perawatan tanaman dan mempercepat program lain.

Sebagai imbalannya, nama pengadopsi pohon dituliskan pada papan dan ditancapkan dilokasi pohon yang ditanam.

Setelah mendengar penjelasan dari ketua KTH Sawo Kecik, Ibu Hanni memberikan arahan kepada pengurus dan anggota kelompok agar selalu semangat dalam mengembangkan organisasi. Beliau juga menyampaikan, dalam usaha mempercepat program yang dijalankan, agar memanfaatkan media sosial untuk promosi kepada masyarakat luas.

Kedatangan Staf Khusus menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan ke Desa Sumberklampok tersebut disambut langsung oleh Kepala Desa Sumberklampok, Wayan Sawitrayasa, dan para pembina kelompok. Turut bersama-sama rombongan staf khusus adalah Kepala Balai TNBB, Agus Ngurah Krisna K, Kabidwil BBKSDA Jatim, Setyo Utomo, dan pejabat eselon empat lingkup balai TNBB.

Setelah penanaman pohon sawo kecik, rombongan Staf Kementrian kemudian meninjau kelompok penangkar burung Jalak Bali “Manuk Jegeg” yang berada tidak jauh dari lokasi penanaman.

Sementara Kepala Balai TNBB, Ngurah Krisna Kepakisan K, saat dikonfirmasi terkait kedatangan Staf Khusus Kementrian Pusat yang telah melakukan aksi tanam pohon Sawo Kecik di Kawasan Buleleng Barat itu menjelaskan, bahwa program unggulan tersebut merupakn inisiatif dari masyarakat Desa Sumberkelampok,

”Program Adopsi pohon Sawo Kecik itu digagas olreh masyarakat n Kelompok Tani Hutan didesa Penyangga yang ada di TNBB, mereka mempunyai inisiatif yang mana program ini sebagai bagian dari kepedulian terhadap lingkungan untuk ikut menjaga dan melestarikan kawasan TNBB, Kami dari TNBB tetap mensuport program-program yang mereka laksanakan,” papar Ngurah Krisna.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here