DENPASAR, BERITADEWATA – Tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia saat ini masih terbilang rendah. Data OJK pada 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan baru mencapai 38,03 persen.
Sebagai pelaku industri yang memiliki komitmen tinggi untuk membantu pemerintah meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia terhadap produk jasa keuangan, AdaKami (PT Pembiayaan Digital Indonesia), perusahaan fintech peer-to-peer lending yang telah berizin dan diawasi oleh OJK mengadakan talk show pada hari Rabu, 2 November 2022 bertema “Bestie Fintech – Generasi Sportif Finansial”. Kegiatan ini menjadi rangkaian pendukung kegiatan Fintech Summit yang akan dilaksanakan pada 10-11 November 2022.
Talk show yang dihadiri oleh sekitar 100 lebih peserta mahasiswa dari kumpulan universitas yang tersebar di berbagai daerah di provinsi Baitu mengusung konsep literasi keuangan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Asosiasi Fintech Pendanaan bersama Indonesia (AFPI) dan klub sepak bola Bali United.
Acara ini bertempat di Universitas Udayana Bali dan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang diadakan oleh AdaKami dalam rangka mendukung tingkat literasi keuangan digital serta menjadi momentum dukungan terhadap kemajuan sepak bola Indonesia, khususnya untuk klub Bali United.
Tahun ini merupakan tahun kedua kolaborasi AdaKami dengan Bali United dalam memberikan literasi kepada masyarakat Bali, dimana tahun lalu AdaKami juga memberikan edukasi kepada anggota-anggota banjar seperti tokoh pemuka banjar, ibu rumah tangga dan komunitas muda mudi banjar. Hal ini menjadi upaya AdaKami dalam pemerataan edukasi keuangan digital di pulau Bali.
CEO AdaKami, Bernardino Moningka Vega Jr mengatakan dengan menyelenggarakan sebuah talk show berskala nasional yang menyasar generasi milenial, AdaKami ingin menginspirasi anak muda Indonesia untuk menyadari pentingnya pengelolaan keuangan sejak dini.
“Sistem dan pembiayaan keuangan digital mampu merubah kebutuhan finansial dan life style generasi millenial. Karena itu, penting bagi milenial untuk mengenali produk-produk jasa keuangan dan memanfaatkan kecanggihan teknologi agar dapat mewujudkan tujuan finansial mereka,” ujarnya.
“Tidak hanya itu, pelaku usaha pun diuntungkan oleh sistem teknologi dalam mengembangkan usahanya. Peningkatan transaksi fintech lending menjadi bukti perkembangan keuangan digital saat ini bisa diakses oleh masyarakat dimanapun dan kapanpun,” imbuhnya.
Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan bersama Indonesia (AFPI), Kuseryansyah, yang turut menjadi salah satu pembicara dalam acara ini mengungkapkan harapannya agar perusahaan teknologi finansial di Indonesia, utamanya yang bergerak di bidang multiguna seperti AdaKami, dapat menjadi katalis pertumbuhan literasi dan inklusi keuangan di tanah air.
“Perusahaan fintech penyedia layanan pinjam meminjam memiliki peran besar dalam meningkatkan akses layanan keuangan bagi masyarakat yang tidak terjangkau oleh bank. Selain itu, fintech pendanaan juga diharapkan dapat menjadi partner pemerintah dalam mengedukasi masyarakat luas agar lebih melek finansial,” ucapnya.
Acara Talk show AdaKami juga menghadirkan Tsara Izzati Hartono selaku Kepala Sub Bagian Perizinan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pembicara dan beberapa pemain Bali United seperti Komang Tri, Rizky Pellu, dan Ardi Idrus. Rls