DENPASAR, BERITADEWATA – Sebanyak 899 narapidana atau Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) di 8 Kabupaten Provinsi Bali mendapatkan remisi khusus Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah. Pemberian Remisi dilaksanakan secara serentak pada Senin (2/5/2022).
“Warga binaan kita, tahun ini yang mendapatkan remisi khusus Idul Fitri 1443 H sebanyak 899 orang, dan dari angka tersebut, 2 orang di antaranya langsung bebas,” terang Kepala Kanwil Kemenkumham Bali Jamaruli Manihuruk saat dikonfirmasi, Senin sore (2/5/2022).
Jamaruli menjelaskan, remisi khusus Idul Fitri kali ini, diterima warga binaan paling lama 2 bulan dan paling sedikit 15 hari. Remisi khusus Idul Fitri 1443H diberikan kepada narapidana yang telah memenuhi syarat administratif dan substantif, diantaranya telah menjalani pidana minimal enam bulan, tidak terdaftar pada register F (buku catatan pelanggaran disiplin narapidana), serta aktif mengikuti program pembinaan yang diselenggarakan.
Pemberian remisi atau pengurangan masa pidana diberikan kepada narapidana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, dan Kebijakan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 7 Tahun 2022 tentang perubahan kedua Atas Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 3 tahun 2018 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat.
Adapun jumlah narapidana yang mendapatkan remisi Idul Fitri kali ini tersebar di seluruh Lapas dan Rutan di Bali. Jumlahnya pun bervariasi yakni Lapas Kelas IIA Kerobokan 253 orang, Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan 89 orang, Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli 283 orang dengan 1 orang langsung bebas, Lapas Kelas IIB Karangasem 59 orang, Lapas Kelas IIB Tabanan 32 orang dengan 1 orang langsung bebas, Lapas Kelas IIB Singaraja sebanyak 28 orang.
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Karangasem 14 orang, Rutan Kelas IIB Klungkung 19 orang, Rutan Kelas IIB Bangli 58 Orang, Rutan Kelas IIB Gianyar sebanyak 31 orang dan Rutan Kelas IIB Negara sebanyak 33 orang.
Jamaruli menyampaikan, remisi yang diperoleh hari ini merupakan bentuk penghargaan dan sekaligus hak yang diberikan oleh negara atas pencapaian warga binaan dalam berperilaku dan menerima pembinaan di lapas/rutan.
“Semoga remisi yang telah diberikan ini dapat menjadi motivasi bagi saudara-saudara untuk selalu instropeksi diri dan terus berusaha menjadi manusia yang lebih baik,” tutup Jamaruli.