73 Tahun Pancasila Sudah Menjadi Bintang Pemandu Bangsa Indonesia

BADUNG – Sebentar lagi Indonesia akan memperingati Hari kemerdekaan yang ke 73, selama 73 Tahun Pancasila sudah menjadi Bintang pemandu Bangsa Indonesia, selama 73 tahun Pancasila sudah bertahan dan tumbuh ditengah deru ombak ideologi ideologi lain yang berusaha menggesernya. Selama 73 tahun Pancasila sudah menjadi rumah kita yang ber Bhineka Tinggal Ika. Insya Allah sampai akhir zaman Pancasila akan terus mengalir di denyut nadi seluruh rakyat indonesia.

Pancasila adalah berkah yang Indah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita, melalui perenungan, pergulatan dan kejernihan bantin para founding fathers Indonesia. Pancasila pertama kali diuraikan secara jelas oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945 kemudian dituangkan dalam Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945 dan dirumuskan secara final pada tanggal 18 Agustus 1945.

Para pendiri bangsa dari berbagai kelompok, golongan dan latar belakang duduk bersama untuk menetapkan Pancasila sebagai pemersatu segala perbedaan. Pancasila berperan sebagai falsafah dan dasar Negara yang kokoh, yang menjadi fondasi dibangunnya Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Rangkaian proses besar tersebut harus selalu kita ingat, kita dalami semangatnya dan kita pahami rohnya. Adalah tugas dan tanggung jawab kita untuk memastikan bahwa Pancasila selalu hadir dalam setiap sudut kehidupan serta hati dan pikiran kita. Pada peringatan Hari Lahir Pancasila di tahun 2018 ini, kita harus meneguhkan semangat kita untuk bersatu, berbagi dan berprestasi.

Peringatan Hari Lahir Pancasila di setiap tanggal 1 Juni ini harus kita manfaatkan sebagai momen pengingat, momen pemacu dan momen aktualisasi nilai-nilai Pancasila. Marilah kita terus amalkan warisan mulia pada founding fathers ini untuk kemajuan bangsa, dan sekaligus juga menjadi sumbangsih Indonesia kepada masyarakat dunia.

Negara manapun di dunia ini akan selalu berproses menjadi masyarakat yang bhineka dan majemuk. Seringkali kemajemukan ini juga dibayang-bayangi oleh risiko intoleransi, ketidak-bersatuan dan ketidak-gotongroyongan. Saatnya kita berbagi pengalaman dalam berBhineka Tunggal Ika, dalam bertoleransi serta dalam membangun persatuan dan kebersamaan. Saatnya kita berbagi pengalaman dalam mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Atas nama seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada para founding father atas warisan luhur Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila yang kita nikmati saat ini. Saya juga ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada generasi-generasi berikutnya yang telah menanamkan pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pada kesempatan yang mulia ini, saya ingin mengajak para ulama dan tokoh agama, para guru dan ustad, para politisi dan jajaran aparat pemerintahan, para anggota TNI dan Polri, para pekerja dan pelaku ekonomi, serta seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama mengamalkan Pancasila dalam keseharian kita. Semangat bersatu, berbagi dan berprestasi akan meneguhkan derap langkah kita dalam membawa Indonesia menuju Negara maju dan jaya.

Itu merupakan sepenggal inti amanat Presiden Republik Indonesia yang dibacakan Kapolres Badung AKBP Yudith Satriya Hananta,S.I.K pada saat menjadi Inspektur Upacara para peringatan Hari lahirnya Pancasila di Mapolres Badung,Jumat (01/06) yang diikuti oleh seluruh pejabat utama Polres Badung dan Polsek jajaran Polres Badung dan seluruh personil Polres Badung.

“Melalui Upacara lahirnya Pancasila ini, saya mengajak segenap seluruh lapisan masyarakat untuk terus berkarya, menciptakan prestasi prestasi menggaungkan nama Indonesia di Dunia, Pancasila sebagai Rumah pemersatu merlalui Bhineka Tunggal Ikanya,” tegas AKBP Yudith Satriya Hananta,S.I.K usai pelaksanaan upacara.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here