Denpasar – Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose menjelaskan, penyidik dari Polda Bali telah memeriksa 5 orang saksi dalam kasus penyerangan salah seorang anggota Brimob Polda Bali, Brigadir Polisi I Bagus Suda Suwarna yang diserang oleh orang tak dikenal pada, Selasa (8/8) sekitar pukul 11. 00 Wita lalu. Selain memeriksa 5 orang saksi, Polda Bali juga telah mengantongi ciri ciri pelaku berdasarkan rekaman CCTV dan tidak berapa lama lagi akan menyebarkan sketsa wajah pelaku.
“Standar operating prosedur yang harus kita tempuh mulai dari pemeriksaan-pemeriksaan di TKP yang yang berhubungan dengan sketsa wajah pelaku, yang berhubungan dengan saksi. Sekarang kita dalam proses pemulihan korban,” ujar Kapolda Bali saat ditemui usai penyerahan senjata jenis pistol kepada tiga gubernur di Makodam IX Udayana Bali, Kamis (10/8).
Perwira bintang dua ini menjelaskan bahwa hal yang paling penting dalam melakukan penyelidikan terhadap kasus penyerangan anggota Brimob Polda Bali ini adalah bagaimana memeriksa saksi korban. “Hal-hal yang paling penting adalah bagaimana memeriksa saksi korban dalam kondisi yang tidak tertekan. Dalam posisi beliau bisa memberikan keterangan seperti yang terjadi. Sehingga dari proses induksi mulai dari TKP kita bisa keluar untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku,” ujarnya.
Kapolda Bali ini menegaskan bahwa adapun motif penyerangan oleh pelaku yakni pencurian dengan kekerasan. Kapolda Bali membantah jika aksi penyerangan terhadap anggota Brimob Polda Bali adalah bagian dari aksi terorisme. Namun menurutnya, kasus ini sedang dalam penyelidikan. Ia pun membiarkan kasus ini untuk diselidiki. Dirinnya pun tidak mau mengandai andai dalam terkait motif kasus ini karena dapat mengganggu proses penyelidikan yang sedang berjalan.
Apakah ada motif terorisme? “Motifnya pencurian dengan kekerasan. Sistem dan proses sudah kita tempuh dan saya rasa bukan kapasitas kita untuk berbicara karena justru akan mengganggu dan merusak independesi daripada penyidik yang sedang melakukan penyelidikan kasus ini,” ujarnya. Penanganan kasus ini pun terus dilakukan sampai dengan ditangkapnya pelaku yang menyerang korban hingga babak belur dan tidak sadarkan diri. “Target sampai kita tangkap pelakunya,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto pada, Rabu (9/8) lalu menegaskan dari pantauan rekaman CCTV diduga ada 3 orang pelaku yang menyerang dan merampas senjata korban. Dan ketiga pelaku tersebut disinyalir Warga Negara Asing (WNA).
“Dari CCTV terpantau ada tiga orang. Yang dua orang naik sepeda motor, yang satu orang sendiri. Itulah yang terpantau,” ujarnya. Dari sinilah kemudian polisi membuat sketsa wajah pelaku. Dari keterangan Kadiv Humas Mabes Polri inilah kemdian Polda Bali memperketat pintu keluar masuk Bali. Seperti yang disampaikan Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hengky Widjaja.
Menurut Hengky, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi untuk memperketat pintu keluar Bali. “Hasil analisa evaluasi sementara memutuskan dibentuk Tim Lidik dan Sidik dari beberapa Satker,” ujarnya. Polda Bali juga masih menunggu hasil Labfor tentang muntahan korban akibat serangan pelaku.
Hasil Labfor nantinya akan dicocokkan dengan keterangan korban dengan fakta-fakta yang ada di lapangan. “Kita sudah berkoordinasi untuk perketat pintu masuk/keluar Pulau Bali,” ujarnya. Menurutnya, pasca kejadian ini, Polda Bali langsung perintahkan agar siagakan seluruh personil untuk selalu waspada dalam bertugas (body system) termasuk Perkuat penjagaan Markas Polda Bali.
Seperti diketahui, salah seorang anggota Brimob Polda Bali, Brigadir Polisi I Bagus Suda Suwarna yang menjadi korban penganiayaan oleh Orang Tidak Dikenal (OTK) pada Selasa (8/8), sekitar pukul 11.00 Wita. Kejadian tersebut bertempat di parkiran Hotel Ayana Jimbaran, Bali.
Menurut keterangan saksi yaitu Brigadir Polisi I Nyoman Wenten anggota Subden A Pelopor menyampaikan bahwa dirinya bersama korban sedang melaksanakan tugas jaga di Hotel Ayana, Jimbaran, Kuta Selatan.
Pada pukul 11.00 WITA, korban bersama security Karang Emas Residen atas nama Alam melaksanakan istirahat makan siang di Rimba Resort yang berjarak kurang lebih 500 meter dari Hotel Ayana. Korban ditemukan oleh seorang security atas nama Merdeka Yana dalam posisi duduk dan sudah tidak sadarkan diri dengan luka pada wajah sebelah kiri lebam, mata merah, muntah darah dan senjata hilang.
Atas kejadian tersebut, Bagus tidak sadarkan diri dengan luka pada wajah sebelah kiri lebam, mata merah, muntah darah dan senjata hilang. Jenis senjata yang hilang itu jenis laras panjang, jenis SS 1 beserta 1 magasen berisi 3 peluru hampa dan 27 peluru karet.