33 Orang Pelaku Kejahatan Ditembak Aparat Polda Bali


BeritaDewata.com, Denpasar – Aparat kepolisian dari Polda Bali berserta jajarannya melakukan tindakan tegas terhadap pelaku kejahatan di Bali jelang event dunia IMF dan World Bank pada Oktober 2018 nanti.

Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Bali Kombes Pol Andi Fairan dalam gelar kasus di Mapolda Bali, Jumat (14/9) mengatakan, dalam operasi selama 70 hari belakangan, seluruh jajaran Polda Bali telah berhasil meringkus sebanyak 140 kasus baik besar maupun kecil dari berbagai tindaka kejahatan dan kriminal lainnya mulai dari dari pencurian, perampokan, begal, pemerasan, pungutan liar, dan berbagai jenis kejahatan lainnya.

“Selama 70 hari operasi, petugas berhasil menangani 140 kasus dengan jumlah tersangkat sebanyak 172 orang. Dari jumlah itu sebanyak 33 orang dilakukan tindaka tegas berupa tembak di tempat karena melawan petugas saat ditangkap,” ujarnya.

Menurutnya, peningkatan patroli keamanan dan kenyamanan di Bali akan terus dilakukan karena Bali akan menjadi tempat Sidang Annual Meeting IMF dan World Bank di Nusa Dua Bali.

“Hari ini tinggal 23 hari lagi menuju Sidang IMF dan World Bank. Saat itu akan banyak kepala negara, ada pejabat setingkat kepala negara, banyak tamu-tamu negara, para menteri keuangan, pimpinan bank. Lebih dari 15 ribu orang akan datang ke Bali. Kita kuatir Bali tidak aman dan nyaman,” ujarnya.

Ia menegaskan, para pelaku begal, copet, rampok, jambret silahkan berhenti berbuat jahat. “Mulai hari ini saya umumnya agar para pencopet, begal, rampok, agar berhenti melakukan aksi atau kami lumpuhkan di tempat. Jadi silahkan pillih. Kami tidak segan-segan ambil tindakan tegas,” ujarnya.

Tindakan tegas itu menjadi perhatian anggota yang ada di lapangan, tetapi lebih khusus lagi kepada mereka yang residivis dan melawan petugas.

Menurutnya, banyak tindakan tegas dalam beberapa waktu terakhir menyebabkan Bali secara keseluruhan terjadi penurunan angka kejahatan dan kriminal lainnya. Ia mengakui, event IMF dan World Bank menjadi momentum bagi Bali untuk memberantas kejahatan sampai ke akar-akarnya.

Beberapa aksi premanisme yang dibacking oleh Ormas seperti Laskar Bali, Baladika, Pemuda Bali Bersatu (PBB) juga ikut terlibas. Banyak dari mereka yang melakukan pemerasan dan pungutan liar (Pungli) dengan alasan uang keamanan dan sebagainya juga turut dilibas sampai habis.

“Ini momentum bagi Bali untuk melibas habis kejahatan dan kasus kriminal lainnya. Sekalipun anggota Ormas, tetapi kalau melakukan tindakan kejahatan tetap kita proses. Sebab, Bali ini telah didatangi oleh orang dari seluruh dunia. Bila ada satu saja kasus kejahatan yang menimpa wisatawan, maka sekembalinya mereka dari Bali, mereka akan menceritakan peristiwa yang dialaminya. Ini akan menjadi ancaman bagi pariwisata Bali,” ujarnya.

Saat ini Polda Bali sudah melakukan pemetaan wilayah yang akan dijaga secara khusus demi keamanan dan kenyamanan wisatawan di Bali. Beberapa wilayah yang sudah dipetakan antara lain Kuta, Legian, Seminyak, Jimbaran, Nusa Dua, Sanur dan sebagainya.

Wilayah-wilayah ini menjadi sangat rawan, karena para pelaku kejahatanan selalu menyasar wisatawan. Wilayah-wilayah ini, selain sudah dijaga oleh aparat biasa, juga akan dijaga oleh Satgas Pemberantasan Kejahatan Jalanan yang dibentuk oleh Kapolda Bali.

Personilnya berasal dari Polda Bali 60 orang, masing-masing Polres sebanyak 30 orang dan dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim di Polres yang bersangkutan.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here