DENPASAR, BERITADEWATA – Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Bali berhasil menyelesaikan 30 ribu dosis vaksinasi secara tepat waktu pada Senin (3/1/2022). Kuota terakhir sekaligus menutup penghabisan vaksinasi yang dipercayakan kepada BIN Daerah Bali yakni dengan melaksanakan pemberian vaksinasi anak usia 6-11 tahun dan masyarakat umum, Senin (3/1/2022) di Islamic School Harapan Mulia Denpasar.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Daerah Bali Brigjen Pol. Hadi Purnomo, didampingi Ketua Yayasan Harapan Mulia Islamic School, Husaini Ismail.
Menurut Kepala BIN Daerah Bali Brigjen Pol Hadi Purnomo, sebanyak 30.000 dosis vaksin sudah diberikan kepada masyarakat Bali hingga Desember 2021. Kuota 30.000 dosis vaksin sudah terlaksana dengan baik dan 100 persen sudah kita laksanakan,” kata Kabinda Bali.
Jumlah vaksinasi ini tidak hanya untuk anak usia 6-11 tahun melainkan untuk masyarakat umum yang ada di sekitar lokasi vaksinasi yang selama ini digelar di seluruh kabupaten dan kota di Bali.
Memasuki Januari 2022 ini, Pemerintah Pusat memberikan tambahan 8000 dosis vaksin untuk untuk BIN Daerah Bali yang harus disalurkan kepada masyarakat, lansia dan anak usia 6-11 tahun. Tambahan ini sudah digelar sejak hari ini. “Untuk vaksin hari ini kita siapkan 1000 dosis”, imbuhnya.
Pihaknya juga menambahkan, untuk vaksinasi lansia memang sangat kurang di Bali. Namun, sampai saat ini sekitar 70-75 persen lansia sudah divaksinasi.
“Lansia memang sangat kurang. Tapi saat ini sekitar 70-75 persen sudah divaksinasi”, paparnya.
Sementara itu Ketua Yayasan Harapan Mulia Islamic School, Husaini Ismail, menyampaikan seluruh siswanya dari tingkat SD hingga SMA sudah menerima vaksin.
“Siswa kami Alhamdulillah sudah semuanya divaksinasi. Hari ini kami siapkan tempat untuk Binda Bali melaksanakan vaksinasi untuk masyarakat dan lansia di sekitar sekolah”, kata Husaini Ismail.
Sampai saat ini, BIN Daerah Bali terus gencar melakukan vaksinasi sesuai kuota dosis yang sudah ada. Hampir setiap hari melakukan vaksin di berbagai tempat di seluruh Bali. Dalam pelaksanaannya, BIN Daerah Bali menganggandeng beberapa tenaga kesehatan dari berbagai unsur seperti Dinas Kesehatan setempat, Nakes dari Polri, TNI AD, dan TNI AL.
“Tiada hari tanpa vaksin dari BIN Daerah Bali. Tersebar secara masif dan sporadis di seluruh kabupaten dan kota di seluruh Bali. Kami ingin agar Bali cepat mendapatkan kekebalan komunitas, (herd imunity). Stok vaksin harus digunakan secepatnya, jangan sampai expair,” ujarnya.
Ada pun kelompok yang disasar seperti anak-anak, lansia dan kelompok khusus seperti para nelayan yang ada di Pulau Serangan dan Karangasem. Disebut kelompok khusus karena mereka dilayani dengan door to door. Mereka kesulitan waktu untuk pergi ke lokasi vaksin seperti puskesmas, balai desa, atau sekolah karena pekerjaannya yang sering di laut.